Friday, November 23, 2018

LOGO TAHUN ROHANI SAN GIOVANNI XXIII

 

ARTI DAN LAMBANG TAHUN ROHANI 
Bingkai Segitiga sama sisi
Merujuk pada kesatuan Tritunggal Mahakudus. Persekutuan Trinitaris menjadi wacana dan inspirasi bagi tiap calon dalam membangun mutu relasi dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dunia dan Tuhan. Persekutuan Trinitaris menjadi inspirasi dan motif menggerakkan dalam menghayati kedalaman makna komunitas presbiterial yang dihidupi oleh nilai-nilai persatuan, kasih dan intimitas, komitmen dan missioner. 

Jemari tangan memegang tumbuhan semai atau tanaman muda
Tanaman atau tumbuhan semai yang masih muda melambangkan peserta bina. Ia bagaikan benih yang sudah tumbuh, namun masih dalam tahap persemaian, masih muda, dan perlu pematangan, dalam kenyataan ia merujuk pada peserta bina, yang setelah mengalami persemaian panggilan dalam tabah seminari menengah kini memberikan dirinya untuk relas ditumbuhkan lebih dewasa dalam penghayatan hidup panggilan dan bisi hidup pelayanan imamat diosesan. Dalam lambang tersebut ditemukan makna khas Tahun Rohani, yakni merawat dan memastikan mutu panggilan peserta bina. 

Salib pada gambar latar belakang
Menunjukkan arah masa depan yang harus dicapai oleh setiap peserta bina. Karya mulai Tahun Rohani terletak pada misinya untuk mengantar setiap peserta bina mampu mengikuti dan menyerupai Kristus Gembala Agung yang telah rela memberikan diri-Nya secara total, bahkan menyerahkan nyawa-Nya di atas Salib demi memberi kehidupan sejati kepada manusia. bagi pserta bina Kristus, yang dimuliakan karena kasih kegembalaan-Nya, sungguh merupakan jalan, kebenaran, dan kehidupan. Kristus itulah yang menjadi model penghayatan hidu[ para calon. 

Lidah Api
Mengenangkan peranan tak tergantikan dari Roh Kudus yang merupakan aktor utama dalam menerangi batin peserta bina, menuntun pada kebenaran, dan menggerakkan kearah pemenuhan kehendak Allah. Baik pembina dan terutama para peserta bina sangat diharap peka dalam mendengarkan bisikan Roh Kudus dan taat pada kehenedak-Nya.

Gambar garis grafis pada latar belakang
Melambangkan realitas kompleks dari dunia dan jaman yang harus dibaca dalam semangat dikresi agar setiap calon mampu menempatkan dirinya dalam konteks kehendak Tuhan. Realitas dunia dengan segala warna kemajuan dan problematikanya menjadi suatu wilayah yang harus disadari oleh setiap peserta bina, bukan saja untuk dimengerti menurut hukukmnya sendiri tetapi juga harus didekati dari perspektif iman. Dunia itulah yang harus dikenal, dihadapi tantangan dan godaannya, dimajukan agar semakin indah di hadapan Tuhan.


No comments:

Post a Comment